Perlu Anda Ketahui Bahaya Asbestos Yang Terkandung Dalam Material Bangunan

Namun sebenarnya asbes merupakan bahan mineral alami yang menjadi bahan baku sebuah produk.

Bahan material bangunan yang mengandung asbestos terdiri dari magnesium-calsium-silikat yang berbentuk serat yang tahan terhadap panas, listrik, dan korosi serta keuntungan lain.

Bahan mineral ini memiliki nilai ekonomis yang relatif lebih murah.

Elemen di dalam asbes ini terdiri dari silica atau pasir.

Di mana kristal berserat tipis ini terlihat dari jutaan fibril mikroskopis yang dapat terlepas ke udara karena abrasi dan proses lainnya.

Debu atau serat asbes merupakan partikel asbes yang bertebaran di udara atau partikel asbes yang terendap ke udara sebagai debu dilingkungan sekitar.

Serat asbes tidak dapat dilihat, dibaui, atau dicicipi karena memiliki ukuran kira-kira lebih tipis dari 1/700 rambut kita yang dapat dengan mudah terhirup oleh manusia.

Asbes dibedakan menjadi empat jenis berdasarkan berdasarkan panjang seratnya yakni asbes putih (chrysotile), asbes coklat (amosit), asbes abu-abu (anthrophyllite), dan asbes biru (crocidolite) lebih jarang.

Selain asbes biru, ketiga jenis lainnya masih diizinkan untuk digunakan.

Penggunaan material bangunan yang mengandung asbestos dalam jangka waktu lama dan tidak terawat kondisinya akan membahayakan tubuh manusia.

Bahaya Asbestos

Mengapa material asbes atau asbestos dianggap berbahaya?

Karena material tersebut memiliki kandungan hidroksida magnesium silikat yang dikenal sebagai karsinogen (pemicu kanker).

Senyawa berbahaya ini dapat masuk ke dalam tubuh akibat terhirupnya serpihan atau serat asbes yang telah rapuh.

Umumnya atap asbes yang dikenal berbentuk lembaran yang lambat laun material atap asbes telah tua dan rapuh sehingga potensi terhirupnya serat asbes akan semakin tinggi.

Serat asbes terhirup ke dalam tubuh, kemudian tertinggal, dan menempel diparu-paru.

Penyakit yang ditimbulkan akibat menghirup serat asbes

bahaya asbestos

Penyakit paru-paru kronis di mana ada jaringan seperti bekas luka yang terbentuk di paru-paru (fibrosis).

Fibrosis ini mengurangi elastisitas paru-paru sehingga membuat pernapasan lebih sulit.

Sesak napas adalah gejala yang paling umum, ketika mendiagnosis asbestosis, rontgen dada akan menunjukkan kekeruhan kecil yang tidak teratur yang dapat dilihat dengan gejala batuk, nyeri dada, fungsi paru-paru berkurang, dan warna kulit kebiruan.

2. Memicu Kanker Paru-Paru

Resiko terkena kanker paru-paru setelah terpapar serat Asbes tergantung pada sejumlah faktor.

Yang paling penting adalah tingkat (berapa banyak) dan durasi (panjang) paparan waktu sejak paparan terjadi.

Waktu paparan perkembangan kanker yakni 20 sampai 30 tahun.

Meskipun kanker paru-paru dikaitkan dengan paparan jangka panjang terhadap asbes.

Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa pekerja dengan 1 hingga 12 bulan paparan memiliki resiko dalam mengembangkan kanker paru-paru beberapa tahun kemudian.

Gejala kanker paru-paru termasuk batuk kronis, penurunan berat badan, sesak napas, demam, dan nyeri dada.

3. Mesothelioma

Mesothelioma relatif jarang pada populasi umum, tetapi sering diamati pada pekerja asbes dan kadang-kadang pada anggota keluarga.

Mesothelioma ganas adalah kanker agresif biasanya dari sel-sel mesothelial yang membentuk lapisan pleural (paru-paru) rongga peritoneal (perut) dan rongga perikardial (jantung).

4. Efusi Pleura

Bahaya asbestos berikutnya adalah menempelnya debu dari material atap asbes yang dapat mengakibatkan efusi pleura yaitu penumpukan cairan pada rongga pleura dengan volume yang berlebih.

Akibatnya paru-paru tidak dapat bekerja secara normal.

Penyakit ini timbul akibat dari efek komplikasi mesothelioma.

Semoga informasi tentang bahaya asbestos ini bermanfaat bagi anda dalam perencanaan renovasi rumah dan bangunan.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *